Profil Desa Mokaha

Ketahui informasi secara rinci Desa Mokaha mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Mokaha

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Mokaha, Kecamatan Jatinegara, Tegal. Mengungkap potensi pertanian, kondisi demografi, dan struktur pemerintahan desa berdasarkan data akurat. Analisis potensi ekonomi dan pembangunan wilayah di bagian selatan Kabupaten Tegal.

  • Lokasi Strategis dengan Lahan Subur

    Terletak di bagian selatan Kecamatan Jatinegara, Desa Mokaha memiliki tanah subur yang menjadi tulang punggung utama sektor pertanian, khususnya padi dan palawija.

  • Struktur Demografi yang Solid

    Dengan populasi yang terkonsentrasi dan didominasi oleh masyarakat agraris, desa ini memiliki fondasi sosial yang kuat dan potensi sumber daya manusia untuk pengembangan lebih lanjut.

  • Potensi Ekonomi Berbasis Pertanian

    Perekonomian desa sangat bergantung pada hasil bumi, membuka peluang untuk inovasi di bidang agroteknologi, pengolahan pascapanen, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis pertanian.

Pasang Disini

Desa Mokaha merupakan salah satu dari 17 desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Terletak di kawasan selatan kabupaten yang berbatasan dengan punggungan perbukitan, Desa Mokaha menyimpan potensi besar yang bertumpu pada sektor agraris dan kekuatan sosial masyarakatnya. Dengan topografi yang didominasi oleh lahan persawahan dan tegalan, desa ini menjadi salah satu penopang ketahanan pangan di tingkat lokal. Profil ini akan mengupas secara mendalam mengenai kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan di Desa Mokaha berdasarkan data faktual dan informasi terverifikasi.

Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif

Secara geografis, Desa Mokaha berada di bagian selatan Kecamatan Jatinegara. Letaknya yang cukup strategis menjadikannya terhubung dengan desa-desa lain yang memiliki karakteristik serupa. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, luas wilayah Desa Mokaha mencapai 3,80 km². Luas ini setara dengan 3,44% dari total luas Kecamatan Jatinegara yang sebesar 111,36 km². Wilayahnya yang relatif tidak terlalu luas membuat tata guna lahan dapat dikelola secara lebih intensif, terutama untuk kawasan permukiman dan pertanian.

Batas-batas wilayah administrasi Desa Mokaha secara spesifik ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara, berbatasan langsung dengan Desa Kedungwungu, Kecamatan Jatinegara.

  • Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Penyalahan, Kecamatan Jatinegara.

  • Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Cikura, yang masuk dalam wilayah Kecamatan Bojong.

  • Sebelah Barat, kembali berbatasan dengan Desa Kedungwungu, Kecamatan Jatinegara.

Perbatasan dengan kecamatan lain di sisi selatan memberikan Desa Mokaha karakteristik wilayah transisi. Aksesibilitas antar desa didukung oleh infrastruktur jalan yang sebagian besar sudah beraspal atau beton, memungkinkan kelancaran transportasi sepanjang tahun untuk mengangkut hasil bumi dan mobilitas penduduk. Topografi wilayah yang cenderung landai hingga sedikit bergelombang sangat mendukung aktivitas pertanian, terutama sawah irigasi yang menjadi pemandangan utama di sepanjang wilayah desa. Tanah di kawasan ini dikenal subur, menjadikannya lahan yang produktif untuk berbagai jenis tanaman pangan.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Struktur kependudukan menjadi salah satu elemen vital dalam perencanaan pembangunan sebuah wilayah. Berdasarkan publikasi "Kecamatan Jatinegara dalam Angka" yang dirilis oleh BPS Kabupaten Tegal, jumlah penduduk di Kecamatan Jatinegara pada tahun 2023 tercatat sebanyak 63.882 jiwa. Meskipun data spesifik untuk Desa Mokaha pada tahun terakhir memerlukan proyeksi, data historis menunjukkan konsentrasi penduduk yang signifikan.

Sebagai gambaran, jika kita mengambil data jumlah penduduk Kecamatan Jatinegara dan luas wilayahnya, maka kepadatan penduduk rata-rata di kecamatan ini yakni sekitar 574 jiwa per km². Dengan luas wilayah 3,80 km², Desa Mokaha memiliki peran penting dalam konstelasi demografi kecamatan. Kepadatan penduduk yang proporsional memungkinkan ruang untuk pengembangan wilayah tanpa menimbulkan tekanan berlebih terhadap daya dukung lingkungan.

Mayoritas penduduk Desa Mokaha menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Profesi sebagai petani, baik pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani, mendominasi struktur mata pencaharian masyarakat. Selain itu, terdapat pula sektor lain yang turut berkembang seperti peternakan skala rumah tangga, perdagangan dan jasa. Generasi muda desa sebagian ada yang merantau ke kota-kota besar untuk mencari peluang kerja di sektor industri dan jasa, sebuah fenomena umum di banyak wilayah pedesaan di Jawa.

Dari sisi sosial keagamaan, masyarakat Desa Mokaha dikenal homogen dan taat dalam menjalankan ajaran agamanya. Hal ini tercermin dari data Podes (Potensi Desa) BPS yang mencatat keberadaan fasilitas ibadah di desa ini. Terdapat 2 unit masjid dan 11 unit musala yang aktif digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan peribadatan dan sosial keagamaan. Kehidupan yang rukun dan semangat gotong royong masih menjadi bagian dari kearifan lokal yang terus dijaga oleh warganya.

Potensi Ekonomi Desa

Perekonomian Desa Mokaha berdenyut seirama dengan siklus tanam dan panen. Sektor pertanian merupakan fondasi utama yang menopang kehidupan sebagian besar warganya, menjadikannya pusat dari segala aktivitas ekonomi yang ada.

Sektor pertanian di Desa Mokaha didominasi oleh budidaya padi sawah. Ketersediaan air yang memadai dari sistem irigasi memungkinkan petani untuk melakukan penanaman hingga dua atau tiga kali dalam setahun. Selain padi, komoditas palawija seperti jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan juga banyak dibudidayakan di lahan tegalan. Hasil panen ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, tetapi juga dipasarkan ke pusat-pusat ekonomi terdekat, termasuk pasar kecamatan maupun pasar di tingkat kabupaten. Kontribusi dari sektor ini sangat signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Jatinegara di sektor pertanian.

Selain pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi banyak keluarga. Jenis ternak yang umum dipelihara yaitu kambing, domba, dan unggas seperti ayam kampung. Peternakan ini umumnya masih dikelola secara tradisional sebagai usaha sampingan, namun memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi lebih modern dan berskala besar melalui program pembinaan dan akses permodalan.

Di luar sektor primer, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai menunjukkan potensinya. Meskipun belum menjadi kekuatan ekonomi utama, usaha-usaha kecil seperti warung kelontong, penjualan makanan olahan sederhana, dan jasa perbengkelan turut memberikan warna pada perekonomian desa. Dengan adanya dukungan dari pemerintah desa melalui pemanfaatan dana desa dan program pemberdayaan, sektor UMKM ini berpeluang untuk tumbuh lebih pesat, terutama jika mampu mengolah hasil pertanian lokal menjadi produk bernilai tambah. Misalnya, pengembangan produk keripik singkong, pengolahan gabah menjadi beras berkualitas premium, atau produk makanan ringan lainnya.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pemerintahan di Desa Mokaha dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Sesuai dengan regulasi yang berlaku, Pemerintah Desa bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai representasi masyarakat dalam merumuskan kebijakan dan mengawasi jalannya pemerintahan. Alamat Kantor Desa Mokaha terletak di pusat desa, berfungsi sebagai pusat pelayanan administrasi bagi seluruh warga.

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama yang terus digalakkan. Melalui alokasi Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD), berbagai program pembangunan fisik telah dan terus dilaksanakan. Fokus utama pembangunan meliputi perbaikan dan pemeliharaan jalan desa, pembangunan talud untuk mencegah erosi, serta optimalisasi jaringan irigasi untuk mendukung produktivitas pertanian. Data BPS menunjukkan bahwa akses transportasi antar desa di Mokaha terlayani oleh jalan darat yang dapat dilalui sepanjang tahun, menandakan kondisi infrastruktur dasar yang cukup baik.

Selain pembangunan fisik, program pemberdayaan masyarakat juga menjadi perhatian. Program-program seperti pelatihan keterampilan bagi pemuda, pembinaan UMKM, serta peningkatan kapasitas kelembagaan lokal seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), PKK, dan Karang Taruna terus diupayakan untuk mendorong kemandirian dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Dalam hal akses terhadap layanan dasar, seluruh keluarga di Desa Mokaha tercatat sebagai pengguna listrik dari PLN, yang menunjukkan bahwa infrastruktur energi telah menjangkau seluruh wilayah desa.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai sebuah desa yang sedang berkembang, Desa Mokaha menghadapi sejumlah tantangan yang lazim ditemui di wilayah pedesaan. Salah satu tantangan utama yaitu regenerasi petani. Minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian cenderung menurun, sehingga diperlukan inovasi dan modernisasi agar sektor ini kembali menarik. Pengenalan teknologi pertanian modern, sistem pertanian cerdas, serta pengembangan agribisnis dari hulu ke hilir dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan ini.

Tantangan lainnya yaitu peningkatan nilai tambah produk pertanian. Sebagian besar hasil panen masih dijual dalam bentuk bahan mentah, sehingga harganya rentan terhadap fluktuasi pasar. Pengembangan industri pengolahan pascapanen di tingkat desa dapat membantu meningkatkan pendapatan petani dan menciptakan lapangan kerja baru.

Meskipun demikian, Desa Mokaha memiliki prospek masa depan yang cerah. Fondasi utama berupa lahan yang subur dan sumber daya air yang memadai merupakan modal yang sangat berharga. Dengan tata kelola pemerintahan yang baik, partisipasi aktif masyarakat, serta inovasi yang terus digulirkan, Desa Mokaha berpotensi menjadi desa agraris yang maju, modern, dan sejahtera. Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk UMKM dan promosi potensi desa dapat membuka pasar yang lebih luas. Dengan demikian, Desa Mokaha tidak hanya akan menjadi pemasok pangan, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi baru di bagian selatan Kabupaten Tegal.